Tampilkan postingan dengan label perikanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perikanan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 April 2014

cara beternak belut dengan baik dan mudah

1. Perlengkapan

Hal yang paling utama dan pertama sekali yang harus dipersiapkan dalam budidaya belut didalam tong adalah peralatan-peralatan sebagai berikut:
  • Tong atau Drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat.
  • Paralon
  • Kawat Kasa
  • Tandon sebagai penampung air
  • Ember, cangkul, baskom dan juga jerigen.
2. Persiapan dan Teknik Budidaya Belut

Persiapan dan teknik budidaya belut perlu diketahui agar kelak mendapatkan hasil yang maksimal. Disini hal yang perlu diperhatikan adalah media pemeliharaan sebagai tempat berkembang biak atau media tempat membesarkan belut. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

A. Drum atau Tong
Drum yang digunakan untuk budidaya belut harus yang tidak bocor dan juga tidak berkarat. Bila drum yang digunakan terbuat dari besi atau kaleng, maka sebaliknya drum tersebut sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu dari karat dan lakukan pengecetan ulang dan diamkan sampai kering hingga tidak berbau cat lagi.

Cara mempersiapkan drum atau tong sebagai media budidaya belut dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut ini:
  • Letakkanlah tong pada posisi tanah yang datar. Hal ini dilakukan agar media menjadi lebih luas.
  • Buka bagian tengan drum dan sisakan 5 cm pada bagian sisi kiri dan kanan.
  • Pasang alat sebagai penganjal agar drum tidak menggelinding dan bergerak.
  • Buat saluran pembuangan dibawah tong. Letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.
  • Buah peneduh tong, sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan mengenai langsung ke permukaan drum. Bahan ini dapat dibuat dengan net atau waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sederhana lainnya.
B. Media Tanah

Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah. Pematangan media tanah dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan tanah kedalam tong hingga ketinggian 30-40 cm
  • Masukkan air hingga tanah becek namun tidak menggenang.
  • Masukkan EM 4 sebanyak 4 botol kedalam tong.
  • Aduk tanah sebanyak 2 kali sehari hingga tanah menjadi lembut dan gembur.
Perlu diketahui bahwa perlakuan diatas tidak berlaku untuk bahan baku tanah yang diambil dari sawah.

C. Media Instan Bokashi

Media ini dibuat diluar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi. Dalam pembuatan bokashi dibutuhkan bahan-bahan utama sebagai berikut:
  • Jerami padi (40 persen)
  • Pupuk Kandang (30 persen)
  • Bekatul (20 persen)
  • Potongan batang pisang (10 persen)
Bahan dan campurannya terdiri atas
  • EM4
  • Air Sumur
  • Larutan 250 gram gula pasir untuk menghasilkan 1 liter larutan molases.
Cara pembuatan media instan bokashi dilakukan sebagai berikut:
  • Cacah jerami dan potongan batang pisang dan kemudian dikeringkan terlebih dahulu. Tanda bahan yang sudah kering adalah hancur ketika digenggam.
  • Campurkan bahan cacahan diatas dengan bahan pokok lainnya dan aduk hingga merata.
  • Campurkanlah bahan ini sedikit demi sedikit tetapi jangan terlalu basah.
  • Tutup media dengan karung goni atau terpal selama 4-7 hari. Bolak balik campuran agar tidak membusuk.
D. Mencampur Media Tanah dan Media Bokashi

Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
  • Masukkan media Bokashi kedalam tong dan aduk hingga merata.
  • Masukkan air kedalam tong hingga ketinggian 5 cm dan diamkanlah hingga terdapat plankton atau cacing (sekitar 1 minggu) selama proses ini berlangsung tong tidak perlu ditutup.
  • Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama.
  • Masukkkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil.
  • Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 cm.

E. Masukkan bibit belut

Setelah seluruh media budidaya diatas dipersiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kg atau dengan jumlah bibit sebanyak 160-200 ekor.

3. Perawatan

Perawatan belut yang dibudidayakan didalam tong relatif lebih mudah karena pemantauan budidaya juga relatif kecil. Tetapi demikian perawatan harus tetapi diperhatikan, diantaranya adalah:

a. Pemberian Pakan
Sebenarnya tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan. Tetapi sebaiknya pakan diberikan 5 persen dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang diberikan sebaiknya terdiri dari cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, dan cacahan keong mas atau bekicot. Pemberian pakan diberikan pada hari ke-3 setelah bibit ditebar didalam tong. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari seperti kebiasaan belut makan dialam bebas, yaitu sore dan malah hari.

b. Pengaturan Air
Pengaturan air sangat diperlukan untuk membuang sisa makanan agar tidak menumpuk dan menimbulkan penyakit bagi belut. Pengaturan air ini dapat dilakukan dengan cara mengalirkan air bersih kedalam tong. Sebaiknya air yang masuk berupa percikan air, dan hal ini sangat cocok dilakukan dengan menggunakan pipa paralon sebagai media aliran. Sementara untuk saluran pembuangan dapat dilakukan dengan membuat lobang pada tong di ketinggian 8 cm dari genangan air pada media. Selain itu untuk mengatur pembuangan sisa kotoran percikan air juga sangat bermanfaat untuk menambah oksigen.

c. Perawatan Tanaman Air

Tanaman air ini juga digunakan sebagai penjaga kelembaban tempat budidaya dan juga menjaga belut dari kepanasan.

d. Pemberian EM4
EM4 berfungsi untuk menetralisir sisa-sisa pakan. Selain itu juga berfungsi untuk mengurangi bau. EM4 diberikan 2-3 kali sehari dengan dosis 1/2 sendok makan yang terlebih dilarutkan dalam 1 liter air.

e. Perawatan Disekitar Lokasi

Perawatan di sekitar lokasi ini dilakukan untuk menjaga tong dari tanaman liar, lumut, dan hama maupun predator pemangsa seperti ayam.

4. Pemanenan

Pemanenan belut sudah dapat dilakukan setelah 3–4 bulan masa budidaya dilakukan atau sesuai dengan keinginan kita dan keinginan (permintaan) pasar. Pemanenan untuk media drum / tong tentunya lebih mudah , dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.

sumber : http://karodalnet.blogspot.com/2012/09/cara-budidaya-belut-dalam-tong.html

Kamis, 20 Maret 2014

Cara beternak Lele yang baik dan benar


Jika kita ingin memulai ternak lele dgn
tebar bibit 10.000 ekor ukuran 10-12 cm harga di
pasaran Rp.250-300/ekor setidaknya diperlukan lahan
100 m2, jumlah pakan pelet 1 ton jika konversi pakan
menjadi daging 90 % diestimasikan kita mendpt hasil
900 kg, masa pemeliharaan 60-80 hari.Sebaiknya
pada saat 30-40 hari stlh tebar benih dilakukan sortir,
krn mulai banyak bibit yg bertubuh bongsor yg
sering meng-kanibal ikan yg lain.
·Tebar lele, bisa diawali dgn tebar ukuran 2-3 cm dgn
kapadatan 100-150 ekor/m2, pilih lokasi dgn suhu
> 26 C. Jadikan warna air menjadi hijau daun utk
suplai O2 lbh baik, dgn cara pemupukan & aplikasi
probiotik. Umur 90 hari akan di dpt 140 gr
( 7ekor/Kg). dgn kepadatan itu kolam dari terpal
atau beton.
Sebenarnya dgn teknologi probiotik tebar lele sudah
mampu sampai 400 – 500 ekor/m3. tetapi diperlukan
kepiawaian dlm manajemen pengelolaan kualitas air.
·bentuk fisik kolam tdk terlalu utama, baik itu kolam
tembok ataupun tanah. yang diutamakan dlm ternak lele
adalah kualitas benih, air dan pakan.Benih sebaiknya beli
dari pembenih lele langsung dan mulai dari benih yg agak
besar contohnya ukuran 10-12 cm dgn kepadatan
100-150 ekor/m2, air bebas pencemaran bisa berasal
dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan. kolam
sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan
didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan
alami berupa plankton, kolam harus dlm kondisi air
tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yg
terus menerus dan lele akan selalu meloncat
kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam
sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm.pakan
utama sebaiknya menggunakan pakan pabrik dgn
kandungan protein >32% dan dpt diberi pakan
tambahan berupa limbah peternakan ayam spt
bangkai ayam,usus,telur yg gagal tetas dng
terlebih dahulu dibakar/direbus.
·Petani lele di rangkasbitung (Banten), ukuran kolam
10x10M2 ditanami benih 10.000 ekor, diberi pakan 4 kali
sehari dan 40 hari kemudian panen sekitar 1,2 ton.
Kedalaman air sekitar 80 cm, kolam tidak dibeton tapi
cukup tanah alami. 2 minggu setelah tabur benih,
ikan dipisah-pisahkan yang ukuran besar dan yang
kecil. Oya jenis lele silangan antara patin dan
dumbo, saya lihat warna ikan agak putih tidak
seperti lele biasa dan tidak matil, juga tidak mengkanibal
yang lainnya.
Harga benih sekitar Rp. 250/ekor, hasil diskusi dengan
peternak nih, total biaya sekitar 7,5 juta (Bibit+Pakan),
40 hari tanam menghasilkan sekitar 10 Juta.
·Tips membuat pakan tambahan untuk lele,
peternak lele bisa mencobanya, dgn bahan :
1. Ampas tahu
2. Katul (dedek halus) dari padi
3. Ikan Asin BS(dihaluskan)lebih bagus di rebus
dgn perbandingan 10:5:1 jd setiap 10 kg ampas
tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu,
berikan sesuai kebutuhan.
·Modal awal, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x

Kamis, 24 Januari 2013

beternak ikan leleyang baik (terbaru 2013)




Peternakan dan budidaya ikan lele memang masih banyak diminati karena permintaan pasar terhadap ikan lele cukup tinggi, pemeliharaan nya tidak terlalu sulit dan panen nya juga membutuhkan waktu relative tidak lama kira-kira 2-3 bulan sudah bisa dipanen.
Untuk artikel kali ini kita akan membahas budidaya ikan lele dumbo yang tentunya lele yang di cari oleh pasar yang kolamnya kita gunakan terpal banyak juga kelebihan jika menggunakan terpal  ialah tidak memerlukan lahan yang luas untuk membuat kolam dari terpal, terhindar dari pemangsa ikan liar, mudah untuk mengatur volume air, lele yang dihasilkan bisa dikatakan berkwalitas bersih dan seragam.
Berikut adalah tahapan yang bisa anda lakukan untuk memulai budidaya ikan lele dumbo

1.  Membuat kolam terpal
Anda bisa memakai terpal yang sudah tidak terpakai atau membeli yang baru dipasar harga terpal tergantung kwalitasnya semakin tebal dan tahan terpal semakin mahal harganya namun anda tidak perlu risau anda bisa juga menggunakan terpal yang seharga 50ribuan itu tidak masalah. Siapkan juga batang bambu yang sudah tua untuk tempat pengikatan terpal dan juga 4 tiang penyangga untuk tempat penyatuan rangkaian bambu lebih baik jika tiang penyangga batang yang hidup supaya lebih awet jika tidak ada batang hidup balok atau kayu biasa juga sudah cukup jika semua bahan sudah siap anda bisa langsung membuat kolam di lahan yang akan anda jadikan tempat budidaya ikan lele tersebut. Anda bisa juga mengali tanah untuk tempat kolam terpal hal ini bertujuan supaya terpal tidak mudah rusak dan daya tahan nya baik.

2.  Persiapan sebelum memasukan bibit lele
Cuci dahulu bagian dalam terpal hal ini bertujuan untuk membuang zat-zat kimia yang bisa menganggu kondisi kesehatan bibit yang akan kita budidayakan . kemudian kolam didiamkan satu hari atau sampai kering. Kemudian masukan air kira-kira 30 cm dan  masukan juga pupuk tsp, urea, dan pupuk kandang hal ini bertujuan untuk membuat makanan alami bagi bibit lele lalu air kolam didiamkan selama seminggu kemudian baru bisa dimasukan bibit ikan lele.    

   
3. Memasukan bibit lele kedalam kolam
Senelum anda memasukan bibit lele kedalam kolam ada baiknya anda merendam benih ikan lele tersebut bersama kantong plastic pembungkusnya kedalam kolam hal ini bertujuan supaya ikan bisa beradaptasi dengan suhu air didalam kolam kira-kira 15 menit kemudian anda sudah bisa melepas lele kedalam kolam. Pada awal pemasukan bibit  kedalaman air kira-kira 30 cm ini bertujuan supaya bibit ikan lele tidak letih untuk bolak-balik mengambil oksigen dan perbulan volume air sedikit agak di tambah dan jangan lupa didalam kolam dimasukan tumbuhan air tempat ikan lele bersembunyi karena dihabitatnya ikan lele sanggat suka bersembunyi.